Sudah lebih dari 2 minggu puasa Ramadhan tengah dijalankan. Bagaimana kondisi kesehatan anda, tentu saja luar biasa baik. Puasa memang membawa dampak positif bagi kesehatan, terlebih lagi puasa Ramadhan yang sarat dengan nilai-nilai spiritual. Masih dalam tema puasa kali ini yang akan diulas adalah bagaimana jika penderita diabetes berpuasa ? apakah aman? Atau dengan alasan kesehatan disarankan tidak berpuasa ? Tentu saja yang akan diulas dari sisi kesehatannya, bagaimana penderita diabetes dapat menjalankan puasa Ramadhan dengan aman. Berdasarkan pedoman yang dibuat oleh The International Islamic Fiqh Academy dan The Islamic Organization for Medical Sciences, ( dari berbagai sumber) ( penderita diabetes dibagi atas 4 kategori berdasarkan atas boleh tidaknya mereka berpuasa:
1. Risiko rendah, boleh berpuasa • Pasien sehat dengan diabetes yang terkontrol oleh diet dan obat-obatan • Kadar HbA1C <7% 2. Risiko sedang, dapat menjalankan puasa dengan hati-hati • Pasien sehat dengan diabetes yang terkontrol oleh diet, obat-obatan atau short acting insulin • Kadar HbA1C <8% 3. Risiko tinggi, diperbolehkan tidak berpuasa • Nilai gula darah puasa atau gula darah sebelum puasa 150-300 mg/dl • Kadar HbA1C 8-10% • Memiliki komplikasi mikrovaskular (gangguan retina, ginjal, saraf) atau makrovaskular • Tinggal sendirian atau mendapat terapi sulfonilurea atau insulin • Pasien usia lanjut di atas 75 tahun • Pasien dengan penurunan fungsi ingatan berat, demensia, atau mendapat pengobatan yang mempengaruhi daya ingat • Adanya penyakit penyerta yang berat, seperti gagal jantung, stroke, kanker, atau darah tinggi yang tidak terkontrol 4. Risiko sangat tinggi, tidak direkomendasikan berpuasa • Pemeriksaan gula darah tinggi, dengan rata-rata nilai gula darah puasa atau gula darah sebelum puasa >300 mg/dl • Kadar HbA1C >10% • Hipoglikemia berat selama 3 bulan terakhir • Hipoglikemia berulang atau hipoglikemia yang tidak diketahui penyebabnya • Adanya komplikasi diabetes ketoasidosis atau hiperglikemia hiperosmolar • Diabetes tipe 1 • Adanya penyakit akut • Pekerja fisik berat • Sedang hamil • Pasien dengan penurunan fungsi ingatan berat, demensia, atau mendapat pengobatan yang mempengaruhi daya ingat • Pasien yang sedang menjalani dialisis (cuci darah) Lalu apa yang dapat dilakukan ketika penderita DM bhendak berpuasa ? Puasa yang jadwal makannya diubah menjadi saat sahur dan berbuka. Bagi penderita Diabetes yang aman untuk berpuasa disarankan mengonsumsi makanan yang menghasilkan energi secara lambat seperti gandum dan kacang-kacangan atau beras merah. Penuhi air ketika waktu berbuka hingga menjelang tidur malam dan saat sahur . Jika pekerjaan memerlukan kekuatan fisik selama berpuasa sejatinya dapat diperhitungkan kekuatan fisiknya atau perhatikan jeda waktu istirahat. Penderita Diabetes pada saat berbuka disarankan untuk tetap menjaga makanan yang sehat ketika berbuka menghindari makanan serba manis dan bersantan kental. Konsumsi makan secara bertahap ketika berbuka, setelah sholat magrib dan tarawih akan membuat gula darah naik secara bertahap dan nyaman pula di perut . Selama berpuasa lanjutkan konsumsi Jeli Gamat 2 sendok makan saat berbuka dan 2 sendok makan sebeleum sahur dan Spirulina Pacifica 10 tab saat sahur dan 5 tab menjelang tidur malam . Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, Sehat selalu. Sumber: Luxor Indonesia Forum
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorSijione Archives
October 2017
Categories |